
I. PENDAHULUAN
Melalui Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung ( UUBG 2002 ), factor keselamatan telah menjadi persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh bangunan gedung. Salah satu aspek keselamatan adalah keselamatan dari bahaya kebakaran. Untuk menjamin tingkat keandalan serta keselamatan bangunan agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka perlu dilengkapi dengan system proteksi aktif, system proteksi pasif, dan penerapkan Manajemen Keselamatan Kebakaran ( Fire Safety Management, FSM ). Ketiga komponen proteksi tersebut adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. pada dasarnya FSM telah dijalankan pada bangunan gedung, dengan bentuk dan kualitas yang beragam. Didapati bahwa bangunan komersil memiliki perhatian yang lebih baik dalam penerapan FSM dibandingkan bangunan perkantoran dan rumah sakit.
Oleh karena itu, Rumah Sakit harus siap seandainya terjadi kebakaran dengan proteksi pasif yang baik misalnya menahan rambatan api, misalnya : bahan bangunan gedung, kontruksi bangunan gedung, kompartemisasi dan pemisahan serta penutup pada bukaan. Proteksi Aktif juga sangat penting karena Tanggung jawab utama pengendalian kebakaran terletak pada petugas rumah sakit sepeti : alat pemadam api ringan, system deteksi dan alarm kebakaran, . system pipa tegak dan slang kebakaran serta hidran halaman, system sprinkler otomatis, system pengendali asap, lif kebakaran, pencahayaan darurat, penunjuk arah darurat, system pasokan daya listrik darurat, pusat pengendali kebakaran, instalasi pemadam khusus.
Sangatlah penting setiap karyawan sudah terlatih dengan rencana prosedur pencegahan kebakaran di rumah sakit dan mengerti tindakan yang tepat jika terjadi kebakaran. Tindakan yang tepat dalam keadaan darurat kebakaran dapat mengurangi resiko kebakaran. Sementara pelatihan pengungsian (evakuasi) di rumah sakit tujuan utamanya adalah untuk tidak mengungsikan pasien kecuali sangat diperlukan, Oleh karena itu perhatian khusus harus difokuskan pada teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang tepat untuk menghindari skenario terburuk, namun bila sangat diperlukan pasien seluruhnya harus dievakuasi, Rumah Sakit harus siap melakukannya. Pelatihan evakuasi dan Kesiapsiagaan sangatlah penting untuk menghindari dan/atau meminimalkan korban jiwa, yaitu dengan memberikan panduan yang baik dan tepat di rumah sakit pada saat evakuasi berlangsung. Rencana Penanggulangan Kebakaran dan Evakuasi di Rumah Sakit berisi rincian tugas-tugas dan tanggung Jawab setiap anggota staf sampai pada pimpinan Rumah Sakit.
Selengkapnya...